Berbakti kepada ibu
Chairul Tanjung Sangat Berbakti Kepada Ibu
Ciptakan Tabungan Akhirat Dari Harta Hartanya.
Tulisan ini menggambarkan betapa
kasih sayang Ibu kepada anak tidak dapat di ukur,kata orang tua dulu
kasih ibu sepanjang
jalan.Kemudian bakti anak kepada orang tua dengan ikhlas dan tulus akan bisa membawa perubahan dalam hidup.Itulah yang akan angkat dalam tulisan ini betap Chairul Tanjung menyayangi Ibu dan mendapat momentum perubahan juga atas keikhlasan berbakti kepada Ibu.
jalan.Kemudian bakti anak kepada orang tua dengan ikhlas dan tulus akan bisa membawa perubahan dalam hidup.Itulah yang akan angkat dalam tulisan ini betap Chairul Tanjung menyayangi Ibu dan mendapat momentum perubahan juga atas keikhlasan berbakti kepada Ibu.
Lahir dari keluarga yang sudah
bangkrut karena sang Ayah terlalu idealis dalam berpolitik,kehidupan
masa kecil Chairul Tanjung penuh dengan tantangan,ini digambarkan
Chairul Tanjung saat itu duduk di kelas 2 SMP ,saat menuggu Bapak pulang
untuk membayar Zakat Fitrah sampa jam 03.30 sang Bapak baru tiba dengan
membawa uang untuk bayar Zakat Fitrah,kemudian membangunkan pengurus
Mesjid dan membayar Zakat Fitrah agar kewajiban sebagai muslim sudah
dilakukan.
Bakat dagang Chairul Tanjung sudah
dibawa dari lahir dan ditambah pekerja keras untuk mencapai impian dan
cita citanya karena Chairul Tanjung benci terhadap kemiskinan dan juga
pemiskinan,itulah yang jadi pendorong dan motivasi untuk tetap berkarya
dan bisa menggunakan setiap ada kesempatan.
Bermula dari cerita sang Ibu
diwaktu Chairul Tanjung sudah mesuk fakultas Kedoktera Gigi UI,untuk
membar uang masuk kuliah saja sang Ibu menggadaikan kain halus satu
satunya milik sang Ibu.Berkatalah sana Ibu”Chairul,uang kuliah pertamamu
yang Ibuberikan beberapa hari yang lalu,Ibu dapatkan dari menggadaikan
kain halus Ibu.Belajarlah dengan serius Nak”( diambil dari buku Chairul
Tanjung si Anak Singkong hal 5 ).
Sejak mendengar cerita sang Ibulah
Chairul Tanjung kemudian bertekad dengan modal Otak yang pintar dan
pekerja keras dan punya mimpi,berusaha sendiri dalam usaha membiayai
kuliah,banyak yang dilakukan Chairul Tanjung saat masih kuliah.Bermodal
suka ikut kegiatan dan sering terlibat Organisasi sejak dari SMA sampai
di Kampus UI,membuka kesempatan pada Chairul Tanjung untuk bisa lebih
dekat dan akrab dengan teman teman di kampus.
Mulai dari usaha Fotocopy sampai
jual beli mobil bekas serta penggadaan alat alat mahasiswa kedokteran
gigi maka selesai jugalah Chairul Tanjung menamatkan kuliah di FGUI.Usah
terus dilanjutkan,bukanya buka dan melanjutkan karier dibidang Dokter
Gigi,malah Chairul Tanjung lebih serius memilih Bisnis.
Jatuh bangun dan turun naik keadaan
bisnis Chairul Tanjung memang sudah biasa bagi pengusaha,dari kegagalan
sampai kepada kesempatan yang datang silih berganti dilalui oleh
Chairul Tanjung sampai tahun 1995 saat mana sang Ibu berniat menunaikan
ibadah Haji ke Mekkah.
Disinilah momentum kehidupan
Chairul Tanjung di mulai sampai dia di sebut The Rising Star dalam per
Bisnis an di Indonesia.Disaat Sang Ibu meminta mau naik Haji,Chairul
Tanjung berpikir bukan karena biaya nya,tapi siapa yang akan menemani
sang Ibu menunaikan ibadah Haji ke Mekkah.Karena Chairul Tanjung secara
mental belum siap baru ber umur 33 tahun,akhir nya diputuskanlah untuk
pergi umrah saja.
Sore itu di mekkah dalam bus dalam
keadaan berpakain ihram berceritalah Alm.KH.Zainuddin MZ yang memang
ditugaskan membimbing semua peserta umrah,bercerita tentang kisah Nabi
Muhammad.saw, “suatu waktu Nabi Muhammad ditanya oleh seorang
sahabat,Ya,Rasullah ..adakah orang yang paling disayangi Allah.swt
selain Engkau ? Jawab Nabi:Ada,yaitu Salman al-Farisi.Lalu sahabat
bertanya kembali:Kenapa ya Rasul dia begitu disayang Allah.swt ?
Kemudian Nabi bercerita bahwa Salman al-Farisi adalah orang yang dari
keluarga miskin,sementara Ibunya ingin naik Haji,tetapi untuk berjalan
pun tidak bisa.Demikian juga uang untuk pergi ke Tanah Suci tidak
punya.Salman al-Farisi begitu bingung menghadapi kondisi itu.Namun
akhirnya Salman al-Farisi memutuskan untuk mengantarkan Ibunya naik haji
dengan cara menggendong Ibunya dari suat tempat yang sangat jauh dari
Mekkah.Diperlukan waktu berhari hari untuk melaksanakan perjalanan itu
sehingga tanpa terasa punggunng Salman al-Farisi sampai terkupas”( Hal 164 buku Chairul Tanjung si Anak Singkong).
Pada saat yang sama Chairul Tanjung
sedang melakukan perjalanan ke Tanah Suci bersama Ibunya,sampai sampai
dalam perjalanan dari Medinah ke Mekkah Chairul Tanjung tidak kuat
menahan air mata.Chairul Tanjung mengurus Ibunya mulai dari persiapan
berangkat sampai di Tanah Suci,dan mengurus langsung keperluan
Ibu,termasuk dalam melaksanakan peroses Haji,mulai dari lempar
jumrah,sai,hingga tawaf,terus menjaga sang Ibu.
Inilah titik balik dari semua yang
sudah dilakukan oleh Chairul Tanjung sepulang dari menunaikan ibadah
Umrah bersama sang Ibu.Selanjutnya dapat dilihat keberhasilan
keberhasilan yang diperoleh Chairul Tanjung tidak pernah direncanakan
dan tidak pernah diduka sebelumnya.Karena apa yang sudah dicapai sampai
hari ini merupakan berkah dan amanah dari Allah.swt dan kekuatan Doa
sang Ibu sangat luar biasa.
Kenyataan memang benar dalam buku
Chairul Tanjung si Anak Singkong betapa mudahnya urusan CT.Group dalam
mendapatkan Mega Bank yang hanya di beli dengan harga Rp.1 (satu rupiah )
saja.Pengembalian cicilan kepada Bank Indonesia tadinya direncanakan
selama 15 tahun,bisa diselesaikan selama 10 tahun.Pernah terjadi kerisis
moneter dan kerusuhan dan penjarahan tahun 1998 di jakarata dan Kota
kota besar lainya,Bank Mega tidak disentuh dan tidak ada Asset yang
hilang maupun hancur.
Bank Mega yang dulu kolap dengan
meninggalkan saldo merah sebesar 90 Milyar dan Credit Macet 90%,sejak
dimiliki oleh Chairul Tanjung malah pernah mendapat Laba satu hari
sebesar Rp.12 milyar.Sekarang makin berkembang dan pada tahun 2011 sudah
memiliki total Asset sebesar Rp.62 Triliyun.
Begitu juga dengan usaha Bank
Syariah yang dinamakan Bank Mega Syariah,berkembang dengan cepat dan
tumbuh sebagai Bank yang sudah diberi kewenangan menerima setoran
Haji.Hasil dari Bank Mega Syariah ini bagi Chairul Tanjung dijadikan
“tabungan akhirat” atau jadi “Ladang Sorga”,karena tidak pernah
mengambil Dividen,kalau ada Dividen untuk Chairul Tanjung maka
dikembalikan lagi ke Bank Mega Syariah sebagai penambah struktur modal.
Saat penawaran untuk mengambil
saham di Carrefour. Mendapat berita yang ditawarkan dalam mengambil alih
saham Carrefour juga datang mendadak, dan tidak pernah direncanakan
sebelumnya.Dari 20 Potential Partner menyusut jadi 10 kemudian tinggal 2
saja,CT Group (Waktu itu masih bernama Para Group).Dengan mendapatkan
40% saham Carrefour, dari 100% yang diinginkan Chairul Tanjung,sekarang
bisa dikatakan Carrefour adalah tempat menampung hasil usaha kecil dan
menengah dari Masyarakat bawah.
Tabungan Akhirat ke tiga bagi
Chairul Tanjung ,Carrefour di tangan dia menjelma menjadi tempat
penampungan pedagang in formal, dan diharapkan bisa menaikan tingkat
kehidupan Masyarakat tanpa mematikan usaha pokok dari Carrefour.
Singkat kata semua yang dimiliki
oleh Chairul Tajung sekarang Carrerfour, Trans TV ,Studio Trans dan lain
lain ,Chairul Tanjung masih bermimipi untuk membuka usaha dibidang
Penerbangan.Semua ini dilakukan oleh Chairul Tanjung sebagai satu dari
bakti kepada Negara dan Bangsa untuk bisa memberi kebaikan dan manfaat
kepada banyak orang.
Prisip hidup dan tidak akan pernah
suka akan Politik, akan menambah semangat dan kerja keras serta Ibadah
dan Doa sebagai manusia yang bertawakal,dibidang sosial sudah banyak
yang dilakukan Chairul Tanjung bersama sama sang Istri tercinta,membuka
Yayasan Yatim Piatu,membantu anak terlantar dan memberi bea siswa kepada
anak tidak mampu dll sebagainya. disebutkan dalam buku Chairul Tanjung
si anak Singkong.
Bangsa ini kekurangan pengusaha
warga Indonenesia yang bisa mengurangi kemiskinan dan menghambat
pemiskinan,pengusaha yang bisa menciptakan lapangan kerja dan juga
“ladang ladang sorga”. Banyak kegiatan yang berpihak ke Masyarakat
miskin dan lemah yang telah dilakukan oleh Chairul Tanjung sejak dari
SMA sampai sekarang, satu dari pengusaha yang berhasil di Indonesia.
Anak Sibolga Sumatera Utara
campuran dari sang Ibu dari Sunda,semoga Allah.swt tetap menjaga dan
memelihara keimanan dan ketaqwaan Chairul Tanjung dan melapangkan segala
urusan nya.
Sumber : Buku berudul “Chairul Tanjung si Anak Singkong”
Salam Anak Singkong.
Manly, 30 Agustus ‘12
Dikutip dari : Kompasiana